Bombana, beraninews.com – Semangat baru mulai bergema di dunia olahraga sepak takraw Kabupaten Bombana. Dalam sebuah forum bergengsi yang mempertemukan para tokoh olahraga dan pengurus klub dari seluruh penjuru daerah, Akbar secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Bombana untuk masa bakti 2025–2029. Momen bersejarah ini terjadi dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) yang digelar pada 31 Mei 2025 dan berlangsung dengan suasana demokratis serta penuh semangat kekeluargaan.
Proses pemilihan berlangsung secara aklamasi, mencerminkan dukungan penuh dari seluruh peserta yang hadir, mulai dari perwakilan puluhan klub takraw di Bombana, pengurus PSTI Provinsi Sulawesi Tenggara, hingga Ketua Bidang Perwasitan KONI Sultra yang turut menyaksikan langsung jalannya agenda tersebut. Terpilihnya Akbar sebagai ketua baru menandai babak baru bagi PSTI Bombana, yang diharapkan mampu membawa organisasi ini naik level dan lebih kompetitif di kancah daerah maupun nasional.
Mengawali masa jabatannya, Akbar menyampaikan komitmen kuat untuk melakukan reformasi menyeluruh di tubuh organisasi. Ia menilai PSTI Bombana membutuhkan pembenahan struktural dan program kerja yang lebih terarah agar dapat menjadi organisasi yang solid serta mampu mencetak prestasi secara berkelanjutan.
“Saya datang membawa visi reformasi total. PSTI harus bangkit dengan struktur yang solid dan program yang terukur,” ujar Akbar tegas kepada media ini.
Salah satu prioritas utama yang langsung disoroti oleh Akbar adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kepelatihan dan perwasitan. Ia menggarisbawahi bahwa hingga saat ini, jumlah wasit yang dimiliki Bombana masih sangat terbatas, bahkan belum memenuhi kebutuhan ideal untuk mendukung pertumbuhan sepak takraw secara profesional.
“Tanpa wasit yang cukup dan berkualitas, pembinaan takraw tidak akan berjalan maksimal,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada kebutuhan teknis, Akbar juga melihat bahwa momentum Bombana sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra mendatang harus dijadikan peluang emas untuk memacu percepatan pembinaan dan kesiapan teknis di berbagai lini. Ia ingin memastikan bahwa daerah ini tidak hanya sukses sebagai penyelenggara, tetapi juga tampil maksimal sebagai kontingen.
“Porprov adalah ajang besar. Kita harus siap bertanding dan menyelenggarakan,” katanya penuh keyakinan.
Di samping itu, Akbar juga menekankan pentingnya kolaborasi antar klub dan pembinaan atlet usia muda sebagai fondasi keberhasilan olahraga ke depan. Ia meyakini bahwa kerja sama yang harmonis antara pengurus dan klub akan memperkuat fondasi organisasi, sekaligus memperbesar peluang melahirkan atlet berprestasi dari Bombana.
“Kami akan membangun komunikasi rutin dengan klub-klub anggota. Semua harus terlibat dan merasa memiliki. Takraw Bombana tidak boleh berjalan sendiri-sendiri,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, ia berencana membentuk tim kerja khusus yang akan menangani pembinaan wasit dan pelatih, serta membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka antar pengurus dan anggota klub. Program kerja juga akan difokuskan pada pencarian bibit unggul melalui kompetisi internal, serta penyediaan sarana latihan yang memadai di beberapa kecamatan.
Dengan dukungan penuh dari seluruh peserta Musorkab, Akbar merasa optimis bahwa langkah pembaruan yang ia usung dapat membawa PSTI Bombana ke arah yang lebih profesional, kompetitif, dan berprestasi.
“Kami butuh kebersamaan dan dukungan dari semua pihak. Saya mengajak seluruh elemen olahraga untuk bersatu dalam membesarkan sepak takraw sebagai olahraga unggulan daerah,” tutupnya.
Langkah Akbar bukan hanya menandai perubahan kepemimpinan, tetapi juga simbol dari harapan baru bagi masa depan takraw Bombana. Kini, masyarakat olahraga setempat menantikan langkah konkret dari sang ketua baru untuk mewujudkan mimpi besar bersama—membawa nama Bombana bersinar lewat olahraga yang penuh dinamika dan semangat kebersamaan ini. (Red)
