Bombana, BeraniNews — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Bombana. Dalam momentum kegiatan Workshop Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan, Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si secara langsung menyerahkan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana angin puting beliung yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa wilayah di Bombana.
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai dengan nilai bervariasi sesuai tingkat kerusakan rumah yang dialami oleh warga terdampak. Untuk kategori rumah rusak berat, bantuan yang disalurkan sebesar Rp5.000.000,-, rumah rusak sedang mendapat Rp3.000.000,-, sedangkan rumah rusak ringan menerima bantuan sebesar Rp2.000.000,-. Bantuan ini disalurkan sebagai bentuk perhatian dan respon cepat pemerintah daerah dalam meringankan beban masyarakat pascabencana.
Tercatat, warga yang menerima bantuan ini berasal dari tiga wilayah berbeda, yakni Desa Mapila Kecamatan Kabaena Utara sebanyak 2 Kepala Keluarga (KK), Desa Lantawonua Kecamatan Rumbia sebanyak 4 KK, dan Kelurahan Doule Kecamatan Rumbia sebanyak 3 KK. Mereka semua hadir langsung dalam kegiatan workshop yang digelar di Gedung Tanduale, Kabupaten Bombana, pada Selasa (27/5/2025).
Workshop ini sendiri merupakan bagian dari program strategis nasional dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR). Kegiatan ini difasilitasi oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari dan dibuka secara resmi oleh Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si.
Dalam sambutannya, Bupati H. Burhanuddin menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat, termasuk bencana alam seperti angin puting beliung yang telah menimpa beberapa desa dan kelurahan di wilayahnya.
“Kami sangat prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita. Bantuan ini memang tidak seberapa, tapi semoga bisa sedikit meringankan beban mereka. Dan melalui workshop ini, kita berharap masyarakat Bombana semakin siap dan tangguh menghadapi berbagai kemungkinan bencana di masa mendatang,” ujar H. Burhanuddin.
Ia juga berharap agar Tenaga Ahli Komisi V DPR RI dapat menyampaikan permohonan kepada pemerintah pusat agar Kabupaten Bombana mendapat dukungan pembentukan unit SAR, baik berupa pos atau tim khusus.
“Harapan terbesar kami adalah agar permohonan ini dapat disampaikan oleh saudara kita, Bapak La Ode Murfain, selaku Tenaga Ahli Bapak Ir. Ridwan Bae, Wakil Ketua Komisi V DPR RI. Kami sangat membutuhkan keberadaan tim, apapun bentuknya—apakah itu pos atau tim khusus dari Basarnas—yang bisa ditempatkan di Kabupaten Bombana,” tambahnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Komisi V DPR RI yang diwakili oleh La Ode Murfain, S.Pi, selaku Tenaga Ahli dari Ir. Ridwan Bae, Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Kepada media ini, La Ode Murfain menegaskan dukungan pemerintah pusat terhadap inisiatif daerah dalam memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
“Saya mewakili Bapak Ir. RidwanBae selaku Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar akan memastikan apa yang menjadi harapan bapak Bupati Bombana akan tersampaikan langsung kepada bapak Ridwan Bae. Kami akan terus mendorong program-program pemberdayaan masyarakat di bidang kebencanaan. Kabupaten Bombana sudah menunjukkan langkah konkret dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut,” ujar La Ode Murfain.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari, Amiruddin A. S., S.Sos mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk masyarakat yang siap dan mampu melakukan tindakan pertolongan pertama secara mandiri saat terjadi keadaan darurat.
“Melalui workshop ini, kami ingin memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dasar pencarian dan pertolongan. Harapannya, saat terjadi bencana, masyarakat sudah memiliki kemampuan untuk merespons secara cepat sebelum tim penyelamat tiba di lokasi,” jelas Amiruddin.
Ia menambahkan bahwa sebanyak 125 peserta mengikuti workshop ini. Mereka berasal dari berbagai unsur potensi pencarian dan pertolongan di wilayah Kabupaten Bombana, termasuk relawan, aparat desa, organisasi kepemudaan, dan perwakilan masyarakat umum.
Workshop ini tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga dilengkapi dengan praktik langsung dan simulasi penanganan bencana. Para peserta dilatih untuk melakukan evakuasi korban, memberikan pertolongan pertama, serta memahami prosedur komunikasi darurat.
Di akhir acara, Bupati Bombana menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Menurutnya, kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menekan risiko korban saat bencana terjadi.
“Semangat gotong royong dan kesiapsiagaan masyarakat adalah pondasi kita dalam menghadapi bencana. Mari kita jaga dan kembangkan kapasitas ini untuk masa depan Bombana yang lebih tangguh,” tutup H. Burhanuddin.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan kesiapan masyarakat Bombana dalam menghadapi bencana semakin meningkat. Pemerintah Kabupaten Bombana menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam hal bantuan material, tetapi juga dalam upaya pembangunan kapasitas masyarakat yang berkelanjutan. Sebuah langkah maju yang patut diapresiasi di tengah tantangan perubahan iklim dan meningkatnya risiko bencana di masa kini. (Red)