Kendari, BERANInews – Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bombana. Pelantikan ini berlangsung khidmat di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara pada Rabu (12/03/2025), dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Sulawesi Tenggara, Ny. Arinta Nila Hapsari.
Dalam sambutannya, Ny. Arinta menegaskan pentingnya peran Dekranasda dalam menjaga kelestarian seni dan budaya melalui pengembangan kerajinan daerah. Ia juga berharap agar Hj. Fatmawati mampu membawa Dekranasda Bombana semakin maju dan berdaya saing.
“Selamat kepada Hj. Fatmawati Kasim Marewa atas amanah barunya. Saya berharap beliau dapat menggali dan mengembangkan potensi kerajinan Bombana agar semakin dikenal luas dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Hj. Fatmawati menyampaikan kepada media ini, rasa syukur dan komitmennya untuk memajukan sektor kerajinan daerah. Berbekal pengalaman di berbagai kegiatan sosial dan budaya, ia bertekad membawa produk lokal ke tingkat yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk memimpin Dekranasda Kabupaten Bombana. Kabupaten Bombana memiliki kekayaan seni dan budaya yang luar biasa, dan saya berkomitmen untuk menggali serta mengembangkan potensi kerajinan daerah agar lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.” ucapnya dengan optimis.
“Saya juga ingin memastikan para pengrajin lokal mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dalam hal peningkatan keterampilan, akses pasar, maupun kesejahteraan ekonomi. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat, saya yakin kita bisa menjadikan kerajinan Bombana sebagai kebanggaan daerah yang mampu bersaing di kancah lebih luas.” tambahnya.
Pelantikan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten, serta para tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan. Selain itu, acara tersebut dirangkaikan dengan pameran kecil yang menampilkan hasil kerajinan lokal dari Bombana, seperti anyaman rotan, kain tenun khas, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. Pameran ini memberikan gambaran nyata tentang potensi besar yang dimiliki daerah tersebut dalam sektor kerajinan.
Dalam upaya mendukung pengembangan potensi wisata lokal, Hj. Fatmawati mengusulkan agar kerajinan daerah Bombana dikolaborasikan dengan promosi pariwisata.
“Wisata dan kerajinan adalah dua sektor yang saling melengkapi. Kita bisa menciptakan paket-paket wisata yang mengintegrasikan kunjungan ke tempat-tempat pembuatan kerajinan, sehingga wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga memahami proses kreatif di balik produk-produk unggulan kita,” jelasnya.
Kabupaten Bombana memiliki sejumlah objek wisata yang potensial, seperti pantai-pantai indah, air terjun, dan situs budaya yang kaya akan sejarah. Potensi ini dapat menjadi daya tarik tambahan jika dikemas dengan baik bersama dengan produk kerajinan khas daerah. Misalnya, kain tenun khas Bombana bisa dijadikan sebagai suvenir unggulan untuk para wisatawan.
Dengan dilantiknya Hj. Fatmawati Kasim Marewa, diharapkan Dekranasda Kabupaten Bombana semakin berperan aktif dalam melestarikan, mengembangkan, dan mengangkat kerajinan tradisional Bombana sebagai kebanggaan daerah yang tak hanya lestari, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi dan mampu menembus pasar nasional hingga internasional. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadikan kerajinan sebagai salah satu daya tarik wisata serta potensi ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Hj. Fatmawati menyebutkan bahwa program kerja Dekranasda Bombana ke depan akan difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu pelatihan, promosi, dan pendampingan. Pelatihan akan diberikan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kreativitas para pengrajin. Promosi akan dilakukan melalui berbagai pameran, baik lokal maupun internasional, serta memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar. Sementara itu, pendampingan akan mencakup bimbingan teknis hingga akses pembiayaan bagi para pengrajin yang membutuhkan modal usaha.
Antusiasme masyarakat Bombana terhadap pelantikan ini juga sangat tinggi. Andi (36), pengrajin tenun berharap kepemimpinan Hj. Fatmawati akan membuka babak baru bagi sektor kerajinan daerah yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses pasar dan minimnya fasilitas produksi.
“Kami optimis, di bawah kepemimpinan beliau, kerajinan Bombana akan semakin berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lain,” tuturnya penuh harap.
Kerajinan Bombana memang memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi keunikan desain maupun kualitasnya yang terjaga. Beberapa produk unggulan, seperti tenun tradisional dan perhiasan berbahan dasar alam, telah mulai dikenal di luar daerah. Namun, masih diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan branding dan nilai tambah produk agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Melalui Dekranasda, diharapkan tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan.
Acara pelantikan diakhiri dengan doa bersama dan penyerahan simbolis peralatan produksi kepada para pengrajin lokal. Langkah ini menjadi simbol nyata dari komitmen Dekranasda Bombana untuk memberikan perhatian serius terhadap pengembangan sektor kerajinan. Dengan dukungan berbagai pihak, masa depan kerajinan Bombana diharapkan semakin cerah dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah. Selain itu, sinergi antara pengembangan wisata dan kerajinan diharapkan menjadi kekuatan utama dalam mendorong Kabupaten Bombana sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tenggara.
(reporter: man / editor: mon)
