Rumbia, BeraniNews – Insiden makanan bergizi gratis yang menghebohkan Kabupaten Bombana menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Kejadian ini bahkan menjadi topik pembicaraan nasional, mendominasi pemberitaan di berbagai media. Pasca peringatan Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Bupati Bombana, Jumat (2/5/2025), Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si, memberikan tanggapan tegas kepada pengelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bombana terkait insiden tersebut.
Program MBG, yang dirancang untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah, menghadapi tantangan serius setelah murid SDN 33 Kasipute mengalami mual dan muntah akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Sebanyak 53 paket makanan bergizi, yang dibagikan kepada murid-murid tersebut, terdeteksi berbau busuk. Insiden ini terjadi pada Rabu (23/4/2025) lalu saat jam istirahat sekolah.
“Hari ini menunya nasi, ayam tepung, sop sawi putih dan wortel, tahu goreng, dan pisang. Tapi ayam gorengnya bau amis, kami kumpulkan dan kembalikan,” kata Kepala Sekolah SDN 33, Santi Jamal, saat dimintai keterangan. Bau amis yang berasal dari ayam goreng tepung memicu reaksi mual dan muntah di kalangan siswa.
Sementara itu, Elda Dwi Fitriani Putri, seorang ahli gizi dari Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengolahan makanan. Menurut Elda, ayam seharusnya diolah lebih matang dengan proses pengungkepan sebelum dibekukan. Namun, demi efisiensi waktu, ayam hanya dimarinasi dan disimpan dalam chiller.
“Kami mohon maaf, ini murni kesalahan kami. Tidak ada makanan yang tidak layak konsumsi, tapi kami akan perbaiki prosedurnya agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Elda dengan penuh penyesalan.
Meskipun berada di Jakarta untuk urusan kedinasan pada saat insiden terjadi, Bupati Bombana, H. Burhanuddin, segera mengambil tindakan tegas setelah mendapatkan laporan lengkap. Ia langsung memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses operasional program MBG di Kabupaten Bombana.
“Saya sudah melakukan teguran keras kepada salah satu dapur mandiri yang ada di Bombana untuk segera membenahi dan melakukan kerja-kerja sesuai dengan prosedur. Dan bersama-sama dengan tim MBG, kita sudah melakukan evaluasi keseluruhan. Saya minta pada saat itu bahwa jangan biarkan dapur ini berproduksi ketika masih ada hal-hal yang tidak terpenuhi. Karena mereka sudah semua punya SOP. Jadi saya sampaikan beri sanksi yang berat,” tegas Bupati H. Burhanuddin.
Ia menyatakan bahwa dapur mandiri yang terlibat dalam insiden ini harus mematuhi semua prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku. Pelanggaran terhadap SOP tidak dapat ditoleransi karena berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan anak-anak.
Bupati H. Burhanuddin menugaskan tim khusus untuk memastikan dapur-dapur mandiri di Bombana menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan. Ia juga memerintahkan pengawasan lebih intensif terhadap setiap tahapan, mulai dari pengolahan hingga distribusi makanan. Langkah-langkah ini bertujuan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tidak hanya itu, Badan Gizi Nasional (BGN) turut mendukung langkah Bupati dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap program MBG. Mereka memastikan bahwa setiap proses dalam program ini, baik di tingkat lokal maupun nasional, memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat.
Tanggapan keras Bupati H. Burhanuddin berakar pada tanggung jawabnya untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak. Insiden di SDN 33 Kasipute menunjukkan adanya celah dalam pelaksanaan program MBG yang harus segera ditutup. Bupati menilai bahwa pelanggaran seperti ini, meski tampak kecil, dapat berdampak besar pada kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.
Selain itu, insiden ini terjadi saat Bupati tidak berada di daerah, sehingga ia merasa perlu menunjukkan komitmen penuh untuk menangani masalah tersebut meskipun berada di luar Bombana. Kecepatan dan ketegasan dalam merespons situasi menjadi prioritas utama.
Meski diterpa kritik, program MBG yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 tetap akan dilanjutkan karena manfaatnya yang besar bagi anak-anak di Bombana. Namun, perbaikan prosedur dan pengawasan ketat akan menjadi fokus utama untuk memastikan program ini berjalan lebih baik di masa depan.
Dengan adanya langkah evaluasi dan komitmen dari berbagai pihak, masyarakat Bombana berharap Program MBG dapat terus berjalan dengan aman dan memberikan manfaat nyata bagi anak-anak sekolah. Insiden di SDN 33 Kasipute menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kualitas dan keamanan program.
Ke depannya, Bupati Burhanuddin berharap bahwa program MBG tidak hanya menjadi simbol keberhasilan di bidang kesehatan dan pendidikan, tetapi juga bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melayani masyarakat. Tindakan nyata dan pembenahan yang dilakukan diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap program ini. (red)