Magelang, BeraniNews – Kegiatan retreat kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang kini memasuki hari kelima. Pada Selasa (25/02), para peserta masih intensif mendalami berbagai materi yang terkandung dalam ASTA CITA Presiden. Fokus utama pada hari ini adalah penyusunan kebijakan yang mengintegrasikan arah pembangunan nasional, dengan menitikberatkan pada hilirisasi sumber daya alam, tata kelola sumber daya energi, pemberdayaan UMKM, serta strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mikro dan menengah.
Selain itu, isu strategis mengenai pencegahan dan pemberantasan korupsi juga menjadi topik penting yang mendapat perhatian khusus dalam diskusi. Hal ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel di tingkat daerah, sejalan dengan visi nasional.
Peserta dari Sulawesi Tenggara, termasuk Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si, dilaporkan dalam kondisi sehat dan tetap semangat mengikuti seluruh rangkaian acara. Dalam pernyataannya, Bupati Burhanuddin menyampaikan apresiasinya terhadap materi yang disampaikan selama kegiatan retreat. Menurutnya, kebijakan hilirisasi yang menjadi salah satu pilar ASTA CITA Presiden sangat relevan dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bombana.
“Bombana memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan. Dengan adanya kebijakan hilirisasi yang sejalan dengan visi misi Presiden, kami optimis dapat mengelola sumber daya ini dengan lebih optimal untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Bupati H. Burhanuddin menegaskan bahwa visi dan misinya untuk Kabupaten Bombana juga selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam mendorong industrialisasi berbasis sumber daya lokal. Ia menyebutkan bahwa sinergi antara kebijakan nasional dan program daerah menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami di Bombana siap menerjemahkan kebijakan nasional ke dalam program daerah yang konkret. Hilirisasi sumber daya alam, pemberdayaan UMKM, dan pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan masyarakat akan menjadi prioritas kami dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, para kepala daerah juga diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan aspirasi terkait implementasi kebijakan nasional di daerah masing-masing. Hal ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Retreat ini diharapkan dapat memberikan wawasan strategis kepada para kepala daerah untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dan efisien. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip yang terkandung dalam ASTA CITA Presiden, para kepala daerah diharapkan mampu menciptakan program-program yang tidak hanya visioner, tetapi juga berorientasi pada hasil nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Khususnya terkait program hilirisasi dan tata kelola sumber daya energi, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan program tersebut. Dengan pengelolaan yang lebih terarah, kebijakan hilirisasi diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, materi pemberdayaan UMKM juga menjadi salah satu fokus penting dalam retreat ini. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional.
Kegiatan retreat yang berlangsung sejak 21 Februari hingga 28 Februari ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas daerah. Dengan semangat kolaborasi, para kepala daerah diharapkan mampu membawa daerah masing-masing menuju pembangunan yang lebih maju dan berdaya saing tinggi. (red)