PT. TIM juga berkomitmen melakukan pengurasan sedimen lumpur yang telah mencemari wilayah Baliara dan sekitarnya. Saat ini, tim teknis PT. TIM sudah berada di Kabaena untuk memulai langkah penanganan awal.
“Kita beri waktu kepada pihak perusahaan untuk bekerja, dan hasilnya akan dievaluasi nanti,” tegas Iskandar.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepahaman bahwa sinergi antara PT. TIM dan Pemerintah Daerah kabupaten Bombana sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi permasalahan banjir lumpur di wilayah tersebut.
Sebelumnya, masyarakat Kepulauan Kabaena yang mengorganisasikan diri dalam front/aliansi, beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Bombana maupun di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melaporkan dugaan pencemaran lingkungan oleh beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di Kepulauan Kabaena. Pasalnya, saat musim hujan, banjir lumpur melanda beberapa desa, mengotori sumber air sehingga masyarakat terserang penyakit kulit dan kekurangan air bersih. Banjir lumpur ini juga menyebabkan usaha masyarakat nelayan seperti karamba dan tambak rusak dan gagal panen, serta banjir lumpur ini menyebabkan pendangkalan pesisir pantai dan laut sehingga ekosistem laut ikut terancam. (tmn)
