MOSKOW, BERANInews – Suhu politik di Eropa kembali memanas setelah pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu reaksi keras dari Moskow. Dalam pidatonya pada Rabu lalu (5/3/2025), Macron mengungkapkan rencana untuk memperluas pencegahan nuklir Prancis kepada mitra Eropa serta kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina untuk mendukung kesepakatan damai. Langkah ini, menurut Macron, penting untuk menghadapi ancaman global yang meningkat, terutama dari Rusia.
Macron menyebut bahwa kebijakan Donald Trump selama masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat telah menciptakan jarak yang lebar antara AS dan Eropa. Selain itu, ia menegaskan bahwa Rusia kini menjadi ancaman besar bagi stabilitas Eropa.
Namun, Kremlin tidak tinggal diam. Pada Kamis, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut pidato Macron sebagai provokasi yang berpotensi memperpanjang konflik. “Pernyataan tersebut sangat konfrontatif dan menunjukkan bahwa Prancis tampaknya menginginkan perang ini terus berlangsung,” kata Peskov.