Bombana, BERANInews – Desa Wumbulasa, Kecamatan Kabaena Utara, mencetak sejarah baru sebagai salah satu pelopor produksi garam di Kabupaten Bombana. Acara panen perdana garam yang digelar pada Rabu, 9 April 2025, menjadi bukti nyata keberhasilan masyarakat desa dalam memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si., didampingi Wakil Bupati Ahmad Yani, S.Pd., M.Si dan Ibu, Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Iskandar, SP bersama anggota, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bombana, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos., Penjabat Sekda Bombana, dr. Sunandar A. Rahim, MM.Kes, kepala OPD serta jajaran pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
Dalam sambutannya, Bupati H. Burhanuddin menegaskan komitmennya untuk menjadikan Desa Wumbulasa Kecamatan Kabaena Utara sebagai sentra utama produksi garam di Sulawesi Tenggara.
“Saya ingin desa ini menjadi penghasil utama garam di Bombana, bahkan Sulawesi Tenggara. Untuk itu, saya angkat Pak Zamlin sebagai guru yang akan membimbing masyarakat dalam proses produksi,” ujar Bupati dengan penuh semangat.
Zamlin (45), seorang petani garam lokal, menjadi tokoh utama dalam keberhasilan ini. Ia memulai produksi garam dua tahun lalu dengan alat sederhana. “Awalnya saya coba masak 12 liter air laut dan menghasilkan 700 gram garam. Dari situ saya yakin potensi di desa ini sangat besar,” tutur Zamlin saat menceritakan perjalanannya.
Produksi terus berkembang meski sempat terkendala hujan. Berkat dukungan pemerintah desa berupa plastik UV, Zamlin kini mampu memproduksi hingga 600 kilogram garam dalam satu siklus panen tanpa tergantung musim.
Dalam acara tersebut, Bupati Bombana memberikan bantuan modal sebesar Rp 100 juta untuk membangun 25 unit panel produksi garam sebagai fasilitas percontohan, dengan asumsi modal sekitar 4 juta per panel. Panel ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi masyarakat setempat.
“Saya minta dinas terkait untuk segera merealisasikan bantuan ini. Selain itu, kualitas garam ini akan diuji di laboratorium dan diberi desain kemasan yang menarik untuk masuk pasar,” tambah Bupati H. Burhanuddin.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Iskandar, S.P., memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya masyarakat Desa Wumbulasa. Ia juga menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan pengembangan industri garam lokal.
“Produksi garam di Desa Wumbulasa ini menunjukkan bahwa masyarakat kita memiliki potensi besar untuk berkembang. Pemerintah harus terus hadir, baik dalam penyediaan fasilitas, pelatihan, maupun akses pasar. Dengan kolaborasi yang baik, saya yakin Desa Wumbulasa dapat menjadi ikon penghasil garam di Sulawesi Tenggara,” ujar Iskandar.
Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bombana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program ini.
“Semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan DPRD sangat penting. Kami di DPRD akan memastikan penganggaran untuk mendukung program ini sesuai dengan prioritas pembangunan daerah,” tambahnya.
Acara panen ditutup dengan simbolis pengangkatan hasil garam oleh Bupati dan Wakil Bupati, diikuti dengan foto bersama masyarakat. Dalam pidatonya, ZAMLIN menyampaikan harapan besar kepada pemerintah untuk terus mendukung pengembangan industri garam di desanya.
“Kami berharap ada lebih banyak pelatihan dan dukungan pemasaran, agar produk garam kami bisa bersaing di tingkat nasional,” ungkapnya.
Bupati Bombana juga berpesan agar masyarakat Wumbulasa tetap kompak dan saling mendukung dalam memajukan produksi garam.
“Pintu rumah jabatan saya terbuka 24 jam untuk masyarakat Wumbulasa. Jangan ragu untuk menyampaikan kebutuhan atau masukan demi kemajuan desa ini,” ujarnya menutup acara.
Produksi garam di Desa Wumbulasa Kecamatan Kabaena Utara menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Dukungan pemerintah, inovasi teknologi, dan semangat warga menjadi kunci sukses yang akan membawa desa ini menjadi sentra garam unggulan di Sulawesi Tenggara. (red)