Bombana, BeraniNews.com – Dalam upaya nyata menekan angka stunting di Bombana, Dinas Sosial Kabupaten Bombana kembali melanjutkan program bantuan penanganan stunting. Kali ini, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si, dalam sebuah kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Lantari Jaya, Selasa (2/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain anggota DPRD Bombana, Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK, staf ahli Bupati, para asisten Setda, kepala OPD, para camat, kepala desa, serta para penerima manfaat dari kalangan ibu hamil, bayi, dan balita.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bombana, Mappatang, S.Pi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari keberlanjutan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana. Ia mengungkapkan bahwa Dinas Sosial berkomitmen terus menjalankan program penanganan stunting secara intensif dan sistematis.
“Untuk penanganan stunting di Kabupaten Bombana, program ini terus berkelanjutan dan berjalan dengan pesat. Penerima manfaat menyasar ibu, bayi, dan balita. Ini adalah bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap generasi masa depan Bombana,” ungkap Mappatang.
Ia juga menambahkan, pihaknya terus bersinergi dengan lintas sektor dan para pemangku kebijakan demi memastikan program ini berdampak langsung terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap melalui kolaborasi yang solid antara Dinas Sosial, Puskesmas, kepala desa, camat, dan OPD terkait, angka stunting dapat ditekan secara signifikan. Kita ingin memastikan anak-anak Bombana tumbuh sehat dan cerdas,” tambahnya.
Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab penuh pemerintah sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat.
“Segala apa yang menjadi persoalan masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah untuk menyelesaikan,” tegasnya.
Bupati mengingatkan bahwa stunting berdampak langsung pada pertumbuhan fisik, kesehatan, hingga daya pikir anak di masa depan. Oleh karena itu, intervensi harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah dampak berkepanjangan.
“Kita berharap Indonesia di tahun 2045 akan melahirkan generasi emas. Generasi itu adalah anak-anak kita hari ini. Jangan sampai mereka kehilangan masa depan hanya karena kita lalai mengintervensi saat masih dini,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak awal menjabat sebagai Penjabat Bupati, dirinya langsung membuat program penanganan stunting, termasuk konsep orang tua asuh dari kalangan aparatur pemerintahan hingga kepala desa.
“Jika ini terus berjalan, saya yakin angka stunting kita akan lebih cepat masuk ke kategori rendah, sesuai target pemerintah pusat,” katanya.
Lebih lanjut, Bupati H. Burhanuddin menekankan bahwa penanganan stunting bukan hanya sebatas pemberian makanan tambahan atau gizi. Program ini harus disertai pemantauan intensif, pembinaan, serta intervensi secara menyeluruh.
“Paling penting bukan saja untuk anak-anak, tetapi juga bagi ibu hamil. Karena itu, mindset kita sebagai kepala OPD, camat, dan kepala desa harus berubah. Jadikan ini sebagai bagian dari sedekah dan tanggung jawab moral,” pesannya.
Ia mengimbau agar setiap kasus stunting yang ditemukan di desa dilaporkan secara berjenjang: dari masyarakat ke kepala desa, lalu camat, hingga ke tingkat kabupaten.
“Kalau dari awal sudah terlihat tanda-tandanya, kita harus langsung intervensi. Kita bantu dengan gizi, obat, vitamin, dan pemantauan terus-menerus,” ucapnya.
H. Burhanuddin juga menyentuh sisi kemanusiaan dari program ini. Ia mengajak seluruh kepala desa dan perangkat daerah agar melihat program penanganan stunting ini sebagai ladang amal jariah.
“Jika anak yang lahir dalam kondisi kekurangan gizi bisa tumbuh normal karena kita intervensi, itu adalah amal jariah kita yang tidak akan pernah putus,” tuturnya.
Bupati mengingatkan agar seluruh pihak tidak menjadikan program ini sebatas formalitas belaka. Ia menekankan pentingnya komitmen personal dan kepedulian terhadap sesama.
“Jangan jadikan ini hanya program pemerintah. Jadikan ini sebagai tanggung jawab pribadi kita kepada sesama manusia,” tambahnya dengan penuh harap.
Salah satu warga penerima bantuan, Nur Handayani, ibu dari balita berusia 1 tahun, menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya atas program ini.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan dari pemerintah ini. Selama ini anak saya memang sempat didiagnosa kurang gizi, tapi dengan bantuan ini, saya berharap anak saya bisa tumbuh lebih sehat. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak yang peduli,” ucap Nur Handayani dengan mata berkaca-kaca.
Kegiatan penyerahan bantuan ini menjadi simbol komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Bombana dalam menurunkan angka stunting dan memastikan setiap anak mendapatkan hak tumbuh kembang yang layak. Melalui pendekatan kolaboratif, intervensi gizi, serta pemantauan berkelanjutan, diharapkan angka stunting di Bombana dapat ditekan dan generasi emas 2045 dapat benar-benar terwujud.(red)