Bombana, BeraniNews – Menanggapi pemberitaan salah satu media online terkait dugaan penyimpangan anggaran event olahraga tahun 2025, Panitia Pelaksana dan Disparpora Kabupaten Bombana angkat bicara.
Ketua Panitia Pelaksana Sepak Bola Bupati Cup II, La Ulo, menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Panitia, kata dia, bekerja maksimal demi menyukseskan turnamen tersebut.
“Kami selaku panitia telah bekerja sesuai aturan. Terima kasih kepada seluruh panitia dan wasit yang telah bekerja keras sehingga event ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar,” ujar La Ulo.
Menanggapi kritik terkait perbedaan besaran hadiah yang tercantum dalam flyer kegiatan dengan realisasi di lapangan, La Ulo menjelaskan bahwa materi publikasi dibuat jauh sebelum penetapan APBD Perubahan (APBD-P) 2025. Pada saat itu, panitia masih berasumsi bahwa anggaran kegiatan akan sama dengan pelaksanaan tahun sebelumnya.
Flyer kegiatan tersebut dipublikasikan lebih awal agar klub-klub sepak bola memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan tim. Mengingat sepak bola merupakan olahraga beregu, pembentukan tim membutuhkan persiapan yang tidak singkat.
“Iklan kegiatan dengan hadiah besar juga menjadi pemantik semangat klub-klub untuk berpartisipasi. Jika informasi disampaikan terlalu dekat dengan jadwal pelaksanaan, dikhawatirkan partisipasi akan rendah,” jelasnya.
Sementara itu, Bendahara Panitia Sepak Bola Bupati Cup II, Idham Chalik, menyampaikan bahwa total anggaran kegiatan yang dikelola panitia sebesar Rp174 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan operasional, antara lain konsumsi, perlengkapan panitia, belanja hadiah, souvenir, percetakan, serta kebutuhan teknis lainnya.
Ia menambahkan bahwa besaran anggaran tersebut berbeda dengan pelaksanaan Bupati Cup I, yang pada saat itu dikelola dengan anggaran sekitar Rp300-an juta. Penurunan anggaran tersebut secara otomatis berdampak pada penyesuaian hadiah bagi para pemenang.
“Anggaran yang kami kelola jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga penyesuaian hadiah tidak bisa dihindari,” kata Idham.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bombana, Anisa Sri Prihatin, menjelaskan bahwa pelaksanaan seluruh event olahraga sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak panitia, bukan dinas. Disparpora hanya berfungsi sebagai perangkat daerah tempat anggaran kegiatan tersebut melekat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Terkait Bupati Cup II, Kadisparpora menyebutkan bahwa anggaran yang dapat dialokasikan oleh dinas sebesar Rp174 juta setelah pemotongan pajak, dari pengajuan awal proposal panitia yang mencapai lebih dari Rp300 juta. Besaran tersebut merupakan angka yang disepakati pada saat penetapan APBD-P 2025.
“Dana tersebut kami transfer langsung ke rekening panitia pelaksana kegiatan. Pengelolaan dan pelaksanaan teknis sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia,” jelasnya.
Adapun terkait pelaksanaan Bombana Berani Fishing Festival, klarifikasi juga disampaikan oleh panitia. Ketua Panitia, Soeherman, membenarkan bahwa kategori mancing tradisional dibatalkan karena minimnya jumlah pendaftar.
“Hingga tanggal 3 Desember, pendaftar kategori tradisional hanya dua tim. Tidak mungkin melaksanakan turnamen dengan jumlah peserta yang sangat minim,” ujar Soeherman.
Ia menjelaskan bahwa pembatalan kategori tersebut diputuskan melalui rapat resmi kepanitiaan. Sementara alokasi hadiah kemudian diprioritaskan untuk memaksimalkan pelayanan serta hadiah pada kategori lain yang jumlah pesertanya memenuhi syarat.
“Panitia ingin memberikan kesan terbaik kepada peserta, khususnya yang datang dari luar Bombana. Alhamdulillah, kegiatan berjalan sukses, peserta puas, dan tidak ada keluhan terkait aturan maupun pelayanan,” tambahnya.
Panitia dan Disparpora menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar agar masyarakat memperoleh gambaran yang utuh dan berimbang. (red)
