BOMBANA, BeraniNews.com – Pemerintah Kabupaten Bombana menyalakan obor semangat baru menuju daerah yang unggul dalam riset dan inovasi. Langkah itu diwujudkan lewat penyelenggaraan Seminar Awal Penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ–PID) yang resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si, di Ruang Rapat Tina Orima Sekretariat Daerah, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan bertema Pemajuan Iptek Bombana 2025 ini digagas oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Bombana, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Haluoleo (UHO). Acara tersebut dihadiri oleh Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Bombana Sumarni, S.ST., M.Kes, Sekretaris BRIDA Hamlin, S.Pd., M.Si., akademisi, serta sejumlah pelaku riset yang memiliki visi bersama memajukan Bombana melalui ilmu pengetahuan.

Seminar ini menjadi momentum penting dalam upaya mewujudkan visi Bombana 2025–2030, yakni “Bombana Berdaya Saing Berbasis Agrominapolitan.” Melalui kegiatan tersebut, pemerintah daerah bertekad memperkuat arah kebijakan riset dan inovasi agar selaras dengan potensi unggulan lokal di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ahmad Yani menegaskan bahwa penguatan riset dan inovasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan jika Bombana ingin menjadi daerah yang berdaya saing di masa depan.
“Riset dan inovasi adalah kunci kemajuan. Dokumen ini akan menjadi panduan penting bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang berbasis bukti dan ilmu pengetahuan,” ujarnya penuh semangat.

Ia menjelaskan, kehadiran BRIDA dan keterlibatan universitas menjadi tonggak penting dalam membangun pola pikir baru di birokrasi. Pemerintah daerah tidak boleh lagi bekerja berdasarkan asumsi, tetapi harus berpijak pada data, penelitian, dan kajian ilmiah yang terukur.
“Kami ingin riset yang dihasilkan bisa menjadi solusi bagi tantangan pembangunan dan memberikan manfaat langsung bagi warga Bombana,” tambahnya.
Menurut Ahmad Yani, penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek ini akan membantu pemerintah menetapkan prioritas riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas sektor.

Semangat yang sama disampaikan Kepala BRIDA Bombana, Sumarni, S.ST., M.Kes. Ia menegaskan bahwa BRIDA siap menjadi motor penggerak riset di daerah, dengan memastikan hasil penelitian bisa langsung diterapkan dalam kebijakan publik.
“Kami berupaya agar hasil riset dapat diterjemahkan ke dalam kebijakan konkret yang mendorong kemajuan sektor-sektor unggulan daerah,” tegasnya.
Menurut Sumarni, BRIDA Bombana kini tengah memperkuat jejaring riset dan inovasi dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi, termasuk UHO. Sinergi antara pemerintah dan akademisi diharapkan dapat mempercepat terwujudnya ekosistem riset yang produktif dan berorientasi hasil.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mengidentifikasi potensi riset prioritas daerah, seperti peningkatan nilai tambah hasil pertanian, inovasi pengelolaan sumber daya perikanan, hingga pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mendukung perkebunan rakyat.

Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bombana dengan LPPM Universitas Haluoleo disambut positif oleh kalangan akademisi. Pihak UHO menilai langkah pemerintah daerah membuka ruang sinergi riset merupakan langkah strategis dalam memperkuat dasar ilmiah pembangunan.
Kerja sama ini menjadi bukti bahwa Bombana tidak sekadar berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga membangun knowledge-based development — pembangunan berbasis pengetahuan yang berkelanjutan.
Akademisi menilai, pendekatan riset akan membuat kebijakan pemerintah lebih efektif, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Mereka pun siap mendukung upaya pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas riset dan inovasi di Kabupaten Bombana.
Seminar ini menjadi langkah besar menuju Bombana 2030 — daerah yang inovatif, produktif, dan mandiri. Melalui Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek, pemerintah daerah berkomitmen untuk mengubah riset menjadi kekuatan strategis pembangunan.
Dengan dukungan BRIDA dan perguruan tinggi, Bombana bersiap menjadi daerah inovatif berbasis agrominapolitan, yang tak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga unggul dalam pengelolaan ilmu dan teknologi. (Red)






























































