banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300

Belum Sebulan Diperbaiki, Jalan Nasional Bombana-Kendari Kembali Rusak!

Unknown's avatar
Jalan Nasional Bombana

Bombana, BeraniNews – Masyarakat Kabupaten Bombana kembali dibuat resah setiap kali hendak bepergian menuju Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyebabnya adalah kerusakan jalan yang kembali terjadi pada jalan nasional di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Kabupaten Bombana. Padahal, jalan ini baru saja diperbaiki belum genap sebulan lalu oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara.

Jalan nasional tersebut merupakan urat nadi penghubung antara Kabupaten Bombana dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), serta menjadi akses utama menuju pusat pemerintahan provinsi di Kendari. Kondisinya yang rusak kembali dalam waktu singkat membuat masyarakat bertanya-tanya tentang kualitas perbaikan yang dilakukan.

Kerusakan terlihat mencolok di beberapa titik, terutama di sisi bagian tengah jalan yang baru saja habis di tambal. Jalan yang sebelumnya di tambal kini tampak terkelupas dan bergelombang, Aspal berubah menjadi butiran kerikil, bahkan mulai membentuk lubang-lubang kecil yang bisa membahayakan pengendara, khususnya pengendara roda dua. Hasil pantauan langsung tim beraninews.com menunjukkan bahwa meski belum sampai tahap kerusakan ekstrem, namun jalan ini sudah cukup membahayakan dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan, apalagi baru beberapa minggu diperbaiki.

Jalan Nasional Bombana

Arun, salah satu warga Bombana yang rutin melewati ruas jalan ini seminggu sekali, menyatakan kekecewaannya atas kondisi jalan yang kembali rusak dalam waktu singkat. Ia menduga pengerjaan yang dilakukan tidak dilakukan secara maksimal.

“Baru juga diperbaiki kemarin-kemarin, sekarang rusak lagi. Apa mungkin dikerjakannya asal-asalan? Pemborosan uang negara ditengah efisiensi. Kami sangat dirugikan,” ungkap Arun saat ditemui di lokasi, Kamis (15/5/2025).

Arun menuturkan, setiap perjalanan ke Kendari, ia harus ekstra hati-hati, terutama saat malam hari ketika visibilitas menurun dan kerikil-kerikil aspal berhamburan di jalan tidak terlihat jelas.

“Kalau tidak hati-hati bisa celaka. Aspalnya mengelupas dan muncul kerikil-kerikil aspal. Kalau tidak hati-hati, bisa celaka. Apalagi kalau malam dan hujan, jalan rusak tidak kelihatan,” imbuhnya.

Jalan Nasional Bombana

Selain Arun, warga lainnya, H. Firman, juga mengutarakan kekhawatiran yang sama. Menurutnya, kondisi jalan seperti itu sangat menyulitkan masyarakat, terutama bagi mereka yang harus bepergian untuk urusan mendesak seperti berobat atau pekerjaan penting di Kendari.

“Saya berharap perbaikan jalan nasional ini tidak hanya sekadar tambal sulam. Harus ada solusi jangka panjang agar tidak terus-terusan rusak. Ini kan jalan utama, kita selalu lewat sini,” kata H. Firman.

H. Firman menambahkan bahwa masyarakat sangat tergantung pada akses ini, dan setiap kerusakan sedikit saja bisa berdampak besar terhadap aktivitas harian warga.

“Kalau rusak terus begini, kasihan kita yang tiap minggu atau bahkan setiap hari lewat. Bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan. Kita tidak tahu kapan jalan rusak itu mencelakai kita,” ujarnya.

Keluhan masyarakat ini sejatinya sudah berulang kali disuarakan setiap kali kerusakan terjadi. Mereka berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, khususnya instansi teknis terkait yang menangani infrastruktur jalan nasional. Balai Jalan Nasional Sulawesi Tenggara diharapkan tidak hanya melakukan perbaikan dengan kualitas rendah yang tidak tahan lama, melainkan memperhatikan mutu pekerjaan agar tahan menghadapi kondisi cuaca yang sering berubah dan tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

READ  KPU Bombana Tetapkan Burhanuddin dan Ahmad Yani Sebagai Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Bombana

Diketahui, ruas jalan nasional yang melewati kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ini tidak hanya menjadi jalur penting bagi aktivitas masyarakat Bombana, tetapi juga jalur distribusi barang dan hasil pertanian dari daerah tersebut ke Kota Kendari. Maka dari itu, setiap kerusakan yang terjadi tidak hanya berdampak pada individu pengguna jalan, tetapi juga berimbas pada perekonomian lokal.

Jalan Nasional Bombana

Kondisi cuaca ekstrem serta curah hujan tinggi yang kerap melanda wilayah tersebut memang menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga infrastruktur jalan. Namun demikian, masyarakat berharap bahwa pihak pelaksana dapat merancang sistem perbaikan dan pembangunan jalan yang lebih adaptif terhadap kondisi tersebut.

“Saya yakin kalau dikerjakan dengan serius dan benar, jalan ini bisa tahan lama. Tapi kenyataannya, baru beberapa minggu selesai diperbaiki, sekarang sudah kembali rusak. Ini sangat mengecewakan,” ujar Arun lagi.

Saat berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tenggara terkait kerusakan terbaru ini. Namun masyarakat berharap agar instansi terkait segera turun tangan untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut yang konkret.

“Kita tidak minta yang muluk-muluk, cukup jalan ini diperbaiki dengan benar supaya kita bisa bepergian dengan aman dan nyaman,” pungkas H. Firman. (red)

banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300banner 325x300