BOMBANA, BeraniNews.com – Momen perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 Partai NasDem di Kabupaten Bombana berlangsung semarak dengan aksi sosial pembagian paket sembako. Namun, di balik suasana haru dan semangat berbagi itu, muncul kabar kurang sedap: tiga legislator NasDem Bombana mangkir dari acara resmi partai yang digelar di pelataran Eks MTQ Bombana, Senin (11/11/2025).
Aksi sosial yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD NasDem Bombana, Muhammad Sulfan Sultani Burhanuddin, S.E., semestinya menjadi ajang kebersamaan seluruh kader. Kegiatan ini juga menandai konsistensi partai untuk selalu hadir di tengah rakyat, membawa semangat perubahan sebagaimana amanat Ketua Umum Surya Paloh.
Namun, ketidakhadiran tiga wakil rakyat dari Fraksi NasDem DPRD Bombana sontak menjadi perhatian publik. Padahal, acara ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan momentum penting untuk memperkuat loyalitas kader terhadap partai.
Bendahara DPD NasDem Bombana, Muhammad Vitho Febrian, ST., membenarkan adanya absensi dari tiga legislator tersebut.
“Dua anggota DPRD dari Dapil Bombana 3 dan Dapil Bombana 5 sudah mengonfirmasi berhalangan hadir karena alasan yang jelas. Tapi satu lainnya dari Dapil Bombana 2, tidak memberikan konfirmasi apa pun,” ujar Vitho.
Menurutnya, pihak DPD telah berupaya menghubungi melalui berbagai jalur, mulai dari grup WhatsApp, pesan pribadi, hingga panggilan telepon. Sayangnya, tidak ada respons.
“Kami sudah menghubungi lewat WAG, jalur pribadi, bahkan telepon langsung, tetapi tidak diangkat dan tidak ada konfirmasi,” tambahnya.
Ketidakhadiran itu sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan kader. Apalagi, kegiatan ini diisi dengan aksi sosial menyentuh — pembagian paket sembako untuk warga kurang mampu dan lansia.
Dalam sambutannya, Ketua DPD NasDem Bombana, Muhammad Sulfan Sultani, menegaskan bahwa kegiatan sosial ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata kehadiran Partai NasDem di tengah masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Partai NasDem selalu hadir bersama rakyat. Hari ini kami membagikan sembako bagi warga yang membutuhkan, khususnya lansia dan masyarakat kurang mampu,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan, kegiatan sosial ini dilaksanakan bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan agar penyaluran tepat sasaran. Setiap paket berisi kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng.
Lebih jauh, Sulfan mengungkapkan bahwa semangat ulang tahun ke-14 ini menjadi refleksi bagi seluruh kader untuk terus menjaga idealisme partai dan menghidupkan semangat “politik tanpa mahar”.
“Pidato Pak Ketum sangat menginspirasi. Beliau menegaskan bahwa NasDem hadir membawa gagasan perubahan dan politik bersih. Itu semangat yang harus kita hidupkan di Bombana,” tegasnya.
Namun ketika dikonfirmasi soal absennya para legislator fraksi NasDem, Sulfan menjawab diplomatis.
“Kami akan bahas di internal,” katanya singkat.
Pernyataan tersebut seolah menegaskan bahwa DPD tidak akan menutup mata terhadap persoalan disiplin dan loyalitas kader. Apalagi, di tengah upaya memperkuat citra partai yang dikenal dengan semangat restorasi, sikap abai dari wakil rakyat bisa mencoreng komitmen kebersamaan yang telah dibangun.
Senada dengan itu, Sekretaris DPD NasDem Bombana, Zalman, S.IP, menegaskan bahwa loyalitas partai tidak boleh ditukar dengan kepentingan pribadi.
“Kami setia dan loyal kepada partai, bukan pada individu,” tegasnya.
Meski demikian, Sulfan tetap berupaya menjaga suasana kondusif dengan mengajak seluruh kader untuk menjadikan momentum ulang tahun ini sebagai ajang memperkuat solidaritas dan kepedulian.
“Jangan berhenti berbuat baik. Jangan berhenti mendengar masyarakat. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil dengan niat yang tulus,” ujarnya menutup kegiatan.
Perayaan sederhana yang dibungkus dalam aksi sosial itu diharapkan mampu mempertebal semangat kebersamaan di tubuh NasDem Bombana. Namun absennya tiga legislator menjadi catatan tersendiri — bahwa komitmen dan loyalitas bukan hanya diukur dari jabatan, tetapi dari kehadiran dan tanggung jawab terhadap partai yang menaungi.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari legislator yang dimaksud. (Red)
