BOMBANA, BeraniNews.com — Semangat pemberdayaan masyarakat kembali berkobar di Kabupaten Bombana. Ketua TP PKK Bombana, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos, membuka kegiatan Sosialisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kantor Camat Rarowatu Utara, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan yang melibatkan kader Posyandu dari berbagai desa dan kelurahan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum penting untuk memperkuat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Pelayanan Posyandu menjadi sorotan utama, karena menjadi bagian strategis dalam mewujudkan pelayanan dasar yang terintegrasi dan berkelanjutan di seluruh wilayah Bombana.

Dalam sambutannya, Hj. Fatmawati menegaskan, Posyandu bukan hanya tempat timbang bayi atau imunisasi, tetapi juga wadah pemberdayaan masyarakat yang berperan besar dalam menjaga derajat kesehatan warga.
“Posyandu telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita. Ia bukan hanya tempat pelayanan kesehatan dasar, tapi juga simbol gotong royong dan kepedulian sosial di tingkat akar rumput,”ujarnya penuh semangat.
Hj. Fatmawati menjelaskan, saat ini Posyandu memiliki peran yang semakin luas karena ikut mendukung pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum, serta perlindungan sosial.

Dengan penerapan enam SPM tersebut, ia berharap pelayanan dasar kepada masyarakat bisa berjalan lebih terpadu dan merata hingga ke pelosok desa.
“Inilah bentuk nyata dari pelayanan yang tidak hanya menyentuh fisik, tetapi juga membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat,” tutur Ketua TP PKK Bombana itu.
Tak hanya itu, Hj. Fatmawati juga menyoroti perubahan kebijakan nasional yang diatur dalam Permenkes Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat. Regulasi baru ini menekankan pentingnya pelayanan berbasis siklus kehidupan, mulai dari bayi, remaja, dewasa, hingga lansia.
Ia menyebut, kebijakan tersebut menuntut seluruh pelaku kesehatan dan kader Posyandu untuk beradaptasi dan memperkuat perannya.
“Tanggung jawab Posyandu tidak bisa hanya dibebankan pada sektor kesehatan. Ini adalah tanggung jawab kita semua—pemerintah, PKK, dan masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Hj. Fatmawati juga menggarisbawahi dua perubahan penting dalam tata kelola Posyandu. Pertama, Pelestarian Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) kini menjadi bagian dari Lembaga Kemasyarakatan Desa. Kedua, Pokjanal Posyandu resmi bertransformasi menjadi Tim Pembina Posyandu, yang memiliki peran lebih aktif dalam pembinaan dan pengawasan kegiatan.

Kehadiran Hj. Fatmawati Kasim Marewa di tengah para kader menjadi suntikan energi tersendiri. Ia turut melakukan penyematan pin kader Posyandu dan menyerahkan sertifikat Orientasi Keterampilan Dasar kepada para kader yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melayani masyarakat.
Tak berhenti di situ, ia juga menyerahkan buku berjudul “Percakapan Kader dalam Kunjungan Rumah” kepada perwakilan kader Posyandu. Buku tersebut berisi panduan komunikasi dan edukasi yang dapat digunakan kader saat melakukan penyuluhan langsung ke rumah warga.

Sebagai bentuk dukungan dari Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara, Hj. Fatmawati menyampaikan pesan khusus dari Ketua TP PKK Provinsi, Ny. Arinta Andi Sumangerukka.
“Beliau berpesan agar segera dilakukan pendataan rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat, dan hasilnya harus segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Pesan ini menjadi pengingat penting bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh pelayanan medis, tetapi juga oleh perilaku hidup bersih dan lingkungan sehat.

Selain itu, Hj. Fatmawati juga mendorong agar program Gerobak Dasyat terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya.
“Program ini terbukti memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Mari kita lanjutkan dengan semangat gotong royong agar manfaatnya dirasakan lebih banyak orang,” ujarnya menutup kegiatan.
Dengan semangat yang berkobar, kegiatan Sosialisasi Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kabupaten Bombana terus berkomitmen memperkuat pelayanan dasar bagi masyarakat.

Langkah-langkah yang dilakukan Hj. Fatmawati Kasim Marewa menjadi inspirasi bahwa perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil — dari desa, dari kader, dan dari kepedulian setiap orang terhadap sesamanya. (Red)






























































