BeraniNews, Bombana – Komunitas Milenial Bombana mengadakan Milenial Gathering dengan tema “Milenial Berani Bersuara” pada Kamis (14 November 2024) di Gedung Eks. MTQ Bombana, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana. Acara ini dihadiri oleh perwakilan milenial dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bombana yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan para sarjana muda serta menghadirkan Ir. Burhanuddin, M.Si dan Andi Firman sebagai keynote speaker. Kemeriahan acara semakin terasa dengan hiburan dari grup band lokal, ZAKA Entertainment.
Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk semangat kreativitas dan keberanian generasi muda, khususnya kaum milenial, dalam berkarya dan menyuarakan pendapat. Sebagai generasi penerus bangsa, kaum milenial memiliki peran strategis dalam menentukan arah masa depan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Panitia, Abdul Rahmat, dalam sambutannya.
“Tujuan kami menyelenggarakan acara ini adalah untuk meningkatkan semangat pemuda dalam berkarya dan berani berpendapat. Sebagai kaum milenial, kita adalah agen perubahan dan penentu citra masa depan,” ungkap Abdul Rahmat.
Dalam sesi sambutannya, Ir. Burhanuddin, M.Si menggarisbawahi pentingnya peran pemuda dalam membentuk masa depan bangsa dan mengajak generasi muda untuk terus aktif berkontribusi.
“Pemuda adalah pemilik masa kini dan masa depan. Negara kita berkomitmen menjadikan anak muda sebagai generasi emas pada tahun 2045. Insyaallah, kalian yang hadir malam ini akan menjadi bagian dari generasi emas itu,” ujar Burhanuddin, yang disambut antusiasme para peserta.
Acara juga semakin menarik dengan sesi dialog interaktif. Salah satu peserta bertanya langsung kepada Ir. Burhanuddin, M.Si yang juga merupakan Calon Bupati Bombana 2025-2030 terkait isu yang beredar bahwa dirinya akan menutup Kampus Politeknik Bombana jika terpilih pada pilkada serentak 27 November mendatang.
Mendapat pertanyaan tersebut, dengan senyum yang khas, Burhanuddin menjawab dan menepis isu tersebut sebagai kabar tak berdasar. “Itu hanya isu murahan yang dihembuskan oleh oknum-oknum tertentu. Insha Allah ketika saya diberi amanah oleh masyarakat Bombana, saya berkomitmen untuk memajukan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita. Bahkan saya bercita-cita menjadikan kampus Politeknik sebagai ikon Bombana. Kita akan tingkatkan infrastrukturnya, kita tingkatkan sumber daya dosennya, serta kita benahi manajemennya. Menutup kampus? Itu sangat tidak rasional,” tegasnya.
Kampus politiknik adalah asset daerah. Operasionalnya dibiayai oleh pemerintah daerah. Tugas Bupati untuk memastikan setiap sen dana yang dialokasikan untuk kampus ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan kampus. Namun pada kenyataannya, kampus ini dikelola oleh yayasan yang tidak ada satupun pengurusnya adalah utusan pemerintah daerah. Bahkan sudah mengarah ke kepemilikan pribadi dan digunakan untuk kepentingan politik. Manajemen ini yang perlu kita ubah, agar kampus ini kembali pada tujuan yang sesungguhnya, bukan menutup kampusnya. “Semua Bupati berkeinginan untuk membangun kampus di daerahnya. Kok muncul isu saya akan membubarkannya? Berniatpun tidak pernah, apalagi ingin melakukannya”, imbuhnya.
Ia menambahkan, isu itu muncul karena kepanikan atas massifnya gerakan arus bawah yang menuntut perubahan. Olehnya itu, pandai-pandailah memfilter isu yang berkembang di tengah-tengah kita. Tugas kita semua untuk melawan hoax yang dapat memecah belah masyarakat.
Pernyataan ini disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai yang meriah dari peserta, menandai dukungan dan apresiasi terhadap komitmen Burhanuddin dalam memajukan pendidikan dan sumber daya manusia di Bombana.
(Tmn)