MUNA BARAT, BeraniNews.com – Konsumsi ikan di Kabupaten Muna Barat menjadi perhatian serius Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat. Melalui kegiatan pendataan rutin, DKP Muna Barat berupaya memetakan tingkat konsumsi ikan di luar rumah tangga sebagai dasar kebijakan penguatan gizi masyarakat dan pengembangan produk perikanan daerah.
Pendataan konsumsi ikan luar rumah tangga ini dilakukan secara berkala setiap minggu terakhir pada bulan berjalan. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan DKP Muna Barat, Suharni Desa, S.Pi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mencakup pemetaan jenis ikan yang dikonsumsi, berat ikan yang dihabiskan per hari, serta bentuk produk olahan ikan yang diminati masyarakat.
“Kegiatan ini kita lakukan di tiap minggu terakhir bulan berjalan. Di sini kita mendata jenis ikan yang dikonsumsi, jumlah ikan yang dihabiskan per harinya, serta produk olahan atau bentuk ikan yang dikonsumsi,” ujar Suharni.

Kabid Perizinan dan Pengolahan TPI DKP Muna Barat, Arwan, S.Pi., MM, menuturkan bahwa kegiatan ini menyasar sejumlah lembaga publik yang memiliki aktivitas konsumsi ikan dalam jumlah besar.
“Kegiatan ini menyasar rumah sakit yang memiliki rawat inap dan menyediakan ikan untuk pasien, lembaga pendidikan seperti pesantren, satuan pemenuhan kebutuhan gizi (SPPG), serta rumah makan yang menyajikan menu ikan. Mereka menjadi responden kami dalam pengambilan data konsumsi ikan luar rumah tangga,” ungkap Arwan.
Sementara itu, salah satu anggota tim pendata sekaligus enumerator kegiatan, Said Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mulai melaksanakan pengumpulan data di seluruh wilayah Muna Barat.
“Kami per hari ini sudah ditugaskan untuk melakukan pengambilan data konsumsi ikan luar rumah tangga di seluruh wilayah Muna Barat sesuai dengan ketentuan atau kebutuhan yang diperlukan,” jelas Said Arifin.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Muna Barat, Sukarti Lykra, S.Pd., MM, menegaskan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus guna memastikan proses pendataan berjalan optimal dan hasilnya valid.
“Kami sudah membentuk tim untuk melakukan pendataan konsumsi ikan luar rumah tangga. Berdasarkan laporan yang masuk, tim sudah mulai melakukan pendataan mulai hari ini. Kami berharap para responden dapat menerima dan memberikan informasi dengan baik kepada tim yang telah kami tugaskan,” ujar Sukarti Lykra saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia menambahkan, selain pendataan di luar rumah tangga, pihaknya juga tengah melaksanakan kegiatan serupa untuk rumah tangga.
“Melalui bidang HP2HP (Perizinan dan Pengolahan TPI), kami juga melakukan pendataan konsumsi ikan dalam rumah tangga, dan kegiatan ini juga sedang berjalan,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai manfaat dari kegiatan tersebut, Kadis DKP Muna Barat menegaskan bahwa hasil pendataan akan memberikan banyak dampak positif.
“Ada beberapa manfaat dari kegiatan ini. Data konsumsi ikan menjadi lebih akurat dan komprehensif, kebijakan peningkatan konsumsi ikan lebih tepat sasaran, mendukung program Gemarikan, memperkuat gizi nasional, mendorong hilirisasi produk perikanan, serta memperkuat pasar domestik melalui pemetaan pola konsumsi dan preferensi ikan,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi pembangunan daerah.
“Kegiatan ini searah dengan program Bupati Muna Barat dalam mewujudkan Muna Barat Liwu Mokesa,” tegas Sukarti Lykra.
Melalui kegiatan pendataan ini, DKP Muna Barat tidak hanya berfokus pada angka statistik, tetapi juga ingin membangun kesadaran masyarakat agar lebih gemar mengonsumsi ikan sebagai sumber protein utama. Hasil pendataan diharapkan menjadi rujukan bagi kebijakan penguatan ekonomi nelayan dan pengembangan sektor perikanan daerah.
Langkah ini sekaligus memperkuat implementasi program nasional Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) di tingkat daerah. Dengan data yang akurat, DKP Muna Barat dapat menentukan strategi promosi, edukasi gizi, dan pengembangan industri olahan ikan yang lebih efektif. (Idan)






















































































